Bandar Narkoba Asal Malaysia Ditembak mati, 20 KG Sabu Disita

JAKARTA, BERITA-ONE.COM.-Bandar narkoba asal Malaysia Lee Keng Wah ditembak mati petugas Polres Metro Jakarta Barat karena melawan saat akan dilakukan pengembangan. Lew Keng Wah meregang nyawa dengan luka tembak di dada menembus punggung.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan, tindakan tegas ini bermula ketika petugas menangkap Lee dan seorang WNI Sardiyanto di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dari tangan dua pelaku ditemukan narkoba jenis sabu sebanyak 20 kg yang tersimpan di dalam bagasi mobil Honda City bernopol H 7369 AMZ.

Selanjutnya, petugas hendak membawa Lee ke Bekasi guna menunjukkan persembunyian pelaku lain dari jaringan narkoba internasional ini. Di perjalanan menuju Bekasi tepatnya di sekitar By Pass, Jakarta Timur, Lee mengaku hendak buang air kecil.

Petugas pun memberikan kesempatan untuk Lee melakukan hajatnya tersebut."Rupanya ini akal-akalan Lee, dia justru melakukan perlawanan dan merebut senjata api milik petugas. Perkelahian pun terjadian di dalam mobil, hingga akhirnya tindakan tegas terpaksa dilakukan," jelas Irjen Pol Boy Rafli kepada wartawan, Sabtu (20/8/2016).

Menurut Irjen Boy, Lee pun tewas dengan luka tembak di dada dan langsung dibawa petugas ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. "Lee ini telah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Mabes Polri. Lee memiliki peran menyelundupkan narkoba jumlah besar dari Malaysia ke Indonesia," ujarnya.

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Suhermanto menambahkan, meski lee telah tewas kasus ini tetap dikembangkan dan petugas akan menggali informasi dari Sudaryanto."Kami masih terus mengembangkan kasus ini," ucapnya AKBP Suhermanto mengungkapkan, Lee Keng Wah memasok sabu dan ekstasi dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur darat dan laut. "Dia sebagai pengendali dan pengatur peredaran narkotika itu. Dia juga sekaligus sebagai orang yang bertransaksi dengan pelanggannya,," ungkap AKBP Suhermanto pada wartawan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (20/8/2016).

Menurut AKBP Suhermanto, jaringan Pak Ci asal Aceh ini juga memasok ekstasi dan sabu ke sejumlah lapas seperti, Lapas Karawang, Lapas Bulak Kapal, Bekasi; Lapas Salemba, Jakarta dan Lapas Gunung Sindur, Bogor. "Narkoba itu itu dikemas ke dalam teh China dan diperjalbelikan ke bandar besar di dalam LP," ujarnya.

Dalam melakukan aksi jahatnya itu, lanjut AKBP Suhermanto, Lee dibantu sejumlah bandar besar lainnya dan juga rekan sesama WNA Malaysia yang kini masuk dalam DPO.

"Total ada sembilan orang tersangka yang kami tangkap di Kalideres, Bekasi, Tomang, Rawa Kalong, Bekasi, dan terakhir dua orang itu di Kelapa Gading.  Semuanya berhubungan dengan Lee, dari paling bawah sampai paling tinggi. Lee ini yang paling tinggi," paparnya.

Dia menambahkan, selain satu kardus berisi 20 kg narkotika jenis shabu itu, polisi juga mengamankan barang bukti ratusan butir pil ekstasi dari tersangka lainnya yang satu jaringan dengan Lee itu.(Humas PMJ/SUR).

No comments

Powered by Blogger.