Mereka Penyuap Dan Penerima Suap Dalam Kasus WTP Yang Ditangkap KPK.

Jakarta,BERITA-ONE.COM.-Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sampai berita ini ditulis belum  menjelaskan  jumlah uang yang disita dalam OTT yang berkaitan dengan  opini WTP terhadap Kementerian  Desa  Pembangunan Daerah Tertinggal  dan   Transmigrasi,  walaupun sebelumnya Jubir KPK Febri Diansyah mengatakan,  1×24 jam   jumlah uang yang disita akan diketahui jumlahnya.

Namun mereka yang terkena OTT KPK disebutkan adalah,   Irjen Kemendes Sugito (SUG) dan pejabat Eselon III Kemendes Jarot Budi Prabowo (JBP) sebagai tersangka kasus suap terkait pemberian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) oleh BPK RI terhadap Kemendes PDTT yang mengajukan sejumlah pihak tersebut.

Selain itu , KPK juga menetapkan pejabat Eselon I BPK Rachmadi Saptogiri (RS) dan Auditor BPK Ali Sadli (ALS) sebagai tersangka. KPK juga menetapkan Sugito (SUG) dan Jarot sebagai pihak pemberi suap ke pejabat BPK. Keduanya disangkakan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b atau pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 64 KUHP Juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Berkaitan dengan hal ini Eko Putro Sandjojo,  selaku Menteri PDTT, mengaku prihatin atas penangkapan terhadap pegawai Kemendes oleh KPK. Padahal di Kementerian yang saya pimpinan benar-benar ditegaskan, katanya dalam konferensi pers, Sabtu 27 Mei 2017.

Eko menjelaskan,  upaya peningkatan integritas pegawai sudah dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan menggelar acara bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP) dan KPK untuk memberikan arahan kepada semua jajaran eselon di Kemendes. Program ini juga sudah berjalan tiga kali dan menunjukkan hasil.

Anggaran di Kementerian yang saya pimpin  terus naik dari 69 persen ke 94 persen. Mereka semua bekerja keras untuk mendapatkan predikat WTP (wajar tanpa pengecualian). " Sayang,  ada cacat dalam peristiwa ini," katanya. (SUR).

No comments

Powered by Blogger.