Yusuf Senen ; Minta Kepemda Muba Tegakkan Keadilan Walau Langit Akan Runtuh

MUBA,BERITA-ONE.COM- Setelah aksi damai Masyarakat dalam menuntut Plasma PT GPI, tanggal 20 desember 2018 lalu akhirnya berujung pada menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Pemkab Muba. Pasalnya setelah menggelar aksi damai tersebut dan mendapat kesimpulan Pemkab Muba akan memanggil dan mengelar rapat dengan pihak Ghutrie paling lambat tanggal 10 Januari 2019 guna mencari Solusi atas tuntutan masyarakat tersebut. 

Namun hingga saat ini rapat tersebut tidak terealisasi dan tidak ada kabar yang pasti menurut salah satu warga HM Yusuf Senen (85) di Bilangan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan ketika dibincangi awak media di kediamannya, Jumat 11/01/19.

“Pemerintah itu punya wewenang dan kekuasaan dan ini daerah kita kenapa selama ini kita selalu di dikte oleh Perusahaan,” ujar HM Yusuf. 

Lebih lanjut, “Saya ini pemilik lahan cari keadilan tapi kenapa pemerintah tidak serius atau mungkin  main main buktinya mulai dari Babat, Sanga Desa, Tanah Abang dan Bailangu mana ada yang selesai. Seharusnya tetap tegakkan hukum walaupun langit akan runtuh,” jelas HM Yusuf.

Senada dengan apa yang di katakan oleh Helmi bahwasannya pihaknya telah menemui Sekretaris Daerah Muba Drs H Apriyadi MSi guna menanyakan sejauh mana tindak lanjut permasalahan masyarakat dalam menuntut plasma terhadap PT GPI. 

“Kemarin tanggal 10/01/18 kami telah menemui Sekda iapun berkata bahwasannya telah mengirim surat ke GPI pusat namun sampai saat ini surat itu belum ada balasannya,” beber Helmi. 

“Kemudian Sekda mengarahkan kami ke Pak Rusli untuk lebih jelas. Namun, sayang sekali pak Rusli tidak di tempat sedang ada acara di Ulak Paceh,” terang Helmi 

Nampak Kekecewaanpun terlihat dari raut wajah helmi sehingga ketika diwawancarai iapun mengatakan pemerintah terkesan membodohi petani sehingga pemerintah hanya main main dalam menanggani permasalahan tersebut. 

“Pemerintah tidak serius menanggapi permasalahan ini terkesan main main dan menganggap kami ini petani bodoh semua, dan akhirnya kita terbuai dengan janji janji mereka, ” ungkap Helmi. 

Lanjutnya, “kami sudah buat surat pemberitahuan ke Polres Muba dan kami perwakilan masyarakat 7 Desa akan tutup Jalan Produksi PT GPI pada tanggal 14/01/2019 mendatang,” tegas Helmi. 

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui Asisten I Setda Muba H Rusli SP MM ketika di konfirmasi menyangkal bahwasannya Pemkab Muba berpihak pada perusahaan menurutnya pihak pemkab Muba telah melayangkan Surat pemanggilan terhadap PT Ghutrie Pecconina Indonesia. 

“Gpi sudah kita undang tgl 07 januari 2019 tapi tidak hadir, dan kita undang lagi tanggal 16 januari 2019 mendatang, “tulis Rusli melalui pesan WhatsAppnya Jumat, 11/01/2019. (TIM)

No comments

Powered by Blogger.