Terkait Arogansi Kalapas Sukamiskin ,Komisi III Panggil Kemenkum HAM Dan Dirjen Pas
![]() |
Kalapas Sukamiskin Tejo Hevanto |
"Kita akan segera pangggil agar segera teratasi situasi yang kondusip penuh damai serta kebijakan programe sejati warga binaan itu jangan hanya slogan belaka, tapi justru arogan dan tidak manusiawi, hanya memberatkan batin keluarga napi yang sudah cukup berat.
Kita akan minta Kemenkum HAM segera membuang para kalapas yang seperti itu ke Papua sana, karena memang tidak pantas membina warga binaannya yang memiliki klas dan sociate sosial yang tinggi dan harus semakin dihormati, seperti teman teman kita kita sedang menjalani masa hukumannya disana. " kata Masinton Pasaribu, Wakil Ketua Komisi III, DPR RI kepada wartawan di Jakarta Senin, 20 Mei 2019.
Ditambahkan, "Paling tidak pihak kalapas dan Karutan serta KPLP nya harus sadar jangan takut kepada pihak lain jika memang benar bisa menciptakan kinerja yang baik bersama warga binaan yang spsesial itu, karena memang soal sarana dan aturan main lapas dan rutan, merupakan domainya Kemenkum Ham, bukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) apalagi instuisi lain." pungkas
Masinton yang diharapkan akan mendorong rekannya Irjen Arman Depari yang semakin mencuat bakal dilantik menduduki posisi Dirjen PAS mendatang.
Penegasan Komisi III ini terkait perlakuakn tidak manusiawi yang diterapkan oleh Kalapas Sukamiskin Bandung, Jawa Barat bernama Tejo Hevanto,
yang mempersulit bertemu dengan keluarga pada jam bezuk yang semakin diperlama waktu bezuknya, tapi ngantri dan mengambil nomor antrian hingga waktu masuk kedalam semakin dirasakan terlalu sore.
yang mempersulit bertemu dengan keluarga pada jam bezuk yang semakin diperlama waktu bezuknya, tapi ngantri dan mengambil nomor antrian hingga waktu masuk kedalam semakin dirasakan terlalu sore.
Padahal, keinginan berbuka bersama dengan pihak kolega yang sudah jauh jauh datang dari ujung dunia, ujung indonesia timur, dan dari daerah jauh, akhirnya tersan begitu singkat bertemu dengan warga binaan yang ada di Lapas Sukamiskin Bandung, yang sesungguhnya merupakan pesantern khusus menenangkan jiwa para mantan pejabat tinggi negara yang tidak terbantahkan sudah banyak mencurahkan maha karyanya saat menjadi pejabat publik.
Masih terlalu kurang disadari oleh sejumlah Kalapas yang berlagak arogan, sok keras, tapi tidak tepat karena tidak bisa mengkaji mana event bulan suci, mana hari biasa.
Hal ini membuat banyak pihak kolega warga binaan, langsung memberi laporan serta data akurat terhadap sikap tidak manusiawi dan pengelolahan lapas dan rutan yang salah kaprah.
Peristiwa tak sedap dimasa lalu bukannya dijadikan sebagai evaluasi yang lebih membuat kunjungan menjadi damai bernuansa tawakal dan keihklasan hati. (SUR)
Astagfirullah hal adzim, .............
ReplyDelete