Pemda PALI Peringati Hari Santri Nasional Bersama
PALI,BERITA-ONE.COM - Pemerintah Daerah Kabupaten PALI peringati Hari Santri Nasional (HSN) ke tiga tahun bersama seluruh Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten PALI, berlangsung di halaman kantor Bupati, pada Selasa (22/10/2019).
Kepala Kementerian Agama Kabupaten PALI, Hasanudin menyampaikan, perkembangan Pondok Pesantren sejak PALI menjadi kabupaten cukup pesat.
Sebelumnya ada tiga Ponpes yang ada di Kabupaten PALI, Alhamdulilah sejak PALI mekar sudah tersebar di kecamatan - kecamatan yang ada (red - 15 Ponpes), santrinya juga sudah mencapai 3.000 lebih dari berbagai jenjang pendidikan formal," ujar Hasanudi
Sementara itu, Bupati PALI Heri Amalindo, menekankan kepada seluruh santri agar tetap mengingat sejarah terhadap peran santri dalam merebut kemerdekaan. Sebab peran santri tidak bisa dipungkiri yang berkontribusi besar disaat negara ini berjuang sampai mempertahankan negara kesatuan RI.
Kalau santri ingat sejarah pasti persatuan dan kesatuan tetap terjaga, karena NKRI harga mati," ujarnya Bupati usai menjadi pimpinana upacara peringatan (HSN).
Disinggung banyaknya pandangan miring terhadap pondok pesantren terkait paham radikal, Bupati menegaskan bahwa apabila ada seperti itu atau yang mengajarkan kekerasan bukan dikategorikan pondok pesantren.
Islam tidak mengajarkan kekerasan, karena islam adalah rahmatanlilalamin. Untuk itu, kami berharap, santri harus berperan aktif, bukan hanya mengembangkan fungsi dakwah tetapi juga harus mampu berkontribusi demi kemajuan daerah dan bangsa ini," harapnya Bupati.(SH)
Kepala Kementerian Agama Kabupaten PALI, Hasanudin menyampaikan, perkembangan Pondok Pesantren sejak PALI menjadi kabupaten cukup pesat.
Sebelumnya ada tiga Ponpes yang ada di Kabupaten PALI, Alhamdulilah sejak PALI mekar sudah tersebar di kecamatan - kecamatan yang ada (red - 15 Ponpes), santrinya juga sudah mencapai 3.000 lebih dari berbagai jenjang pendidikan formal," ujar Hasanudi
Sementara itu, Bupati PALI Heri Amalindo, menekankan kepada seluruh santri agar tetap mengingat sejarah terhadap peran santri dalam merebut kemerdekaan. Sebab peran santri tidak bisa dipungkiri yang berkontribusi besar disaat negara ini berjuang sampai mempertahankan negara kesatuan RI.
Kalau santri ingat sejarah pasti persatuan dan kesatuan tetap terjaga, karena NKRI harga mati," ujarnya Bupati usai menjadi pimpinana upacara peringatan (HSN).
Disinggung banyaknya pandangan miring terhadap pondok pesantren terkait paham radikal, Bupati menegaskan bahwa apabila ada seperti itu atau yang mengajarkan kekerasan bukan dikategorikan pondok pesantren.
Islam tidak mengajarkan kekerasan, karena islam adalah rahmatanlilalamin. Untuk itu, kami berharap, santri harus berperan aktif, bukan hanya mengembangkan fungsi dakwah tetapi juga harus mampu berkontribusi demi kemajuan daerah dan bangsa ini," harapnya Bupati.(SH)
No comments