Kejaksaan Tahan Tersangka Korupsi Di Papua Barat.

Teks foto: Tersangka ARL.

Jakarta,BRRITA-ONE.COM-Tim Jaksa Penyidik pada Kejaksaan Tinggi Papua Barat menetapkan ARL selaku komanditer CV. Yansa dan CV. Komen Bangun Papua sebagai tersangka perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi Pekerjaan Pemeliharaan Halaman Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Papua Barat, Belanja Makanan dan Minum Tamu Pimpinan, Pembersihan Lahan Kantor Arfai Manokwari

Selain itu Jaksa juga menyebut kalau tersangka ARL melakukan korupsi Belanja Bahan Pembersih Kantor Pada Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2021, berdasarkan Surat Penetapan Tersangka 11Nomor : TAP-04/ R.2/Fd.1/08/2023 Tanggal 22 Agustus 2023.

Peranan tersangka bahwa pekerjaan yang diperoleh CV. Yansa dan CV. Komen Bangun Papua pada tahun 2021 di Seketariat DPRD Provinsi Papua Barat yaitu untuk CV. Yansa.

Pekerjaan Pembersihan Lahan Kantor sebesar Rp. 502.925.000,- (lima ratus dua juta sembilan ratus dua puluh lima ribu rupiah)

Pekerjaan Pemeliharaan Halaman Rp. 718.984,000,- (tujuh ratus delapan belas juta sembilan ratus delapan puluh empat ribu rupiah)

CV. Komen Bangun Papua :

Pembersihan Lahan Kantor Rp. 910.707.000,- (sembilan ratus sepuluh juta tujuh ratus tujuh ribu rupiah),

Pemeliharaan Halaman Rp. 415.384.000,- (empat ratus lima belas juta tiga ratus delapan puluh empat ribu rupiah).

Bahwa  tersangka mendapatkan pekerjaan tersebut berawal  tersangka kenal dengan Frengky Kalex Muguri ketika yang bersangkutan masih bertugas di Bagian Perlengkapan Provinsi Papua Barat.

Berdasarkan perkenalan tersebut sekitar bulan November 2021 ketika tersangka sedang berada di Bintuni, tersangka dihubungi oleh yang bersangkutan dan menawarkan tersangka pekerjaan dan selanjutnya Frengky Muguri menanyakan kalau tersangka memiliki profil perusahaan dan tersangka sampaikan, tersangka ada memiliki perusahaan dan saat itu yang bersangkutan langsung menyampaikan bahwa saya akan diberi pekerjaan pembuatan pagar, pembuatan tempat parkir dan pekerjaan pembersihan lahan kantor, dan oleh karena saat itu sudah mendekati akhir tahun maka tersangka menyampaikan keraguan tersangka kepada yang bersangkutan oleh karena waktu pelaksanaan sudah mepet tetapi yang bersangkutan menyampaikan tidak apa-apa karena bisa dikerjakan sampai awal tahun. 

Bahwa beberapa hari kemudian tersangka balik ke Manokwari dan menyiapkan dokumen-dokumen perusahaan. dan membawanya kepada Frengky Muguri. 

Beberapa hari kemudian tersangka dihubungi oleh Frengky Muguri dan meminta tersangka menemuinya di Kantor Setwan DPRD Provinsi Papua Barat untuk menandatangi kontrak;

Bahwa item Pekerjaan Pembersihan Lahan Kantor dan Pemeliharaan Halaman Kantor Sekretariat DPRD Provinsi Papua Barat yaitu :

Pembangunan Pagar Belakang Kantor,Pembuatan Taman dan penanaman pohon, bunga dan rumput dihalaman kantor,
Pembangunan tempat parkir kendaraan,Pembersihan lahan Kanor DPRD yang baru di Andai

Bahwa pekerjaan pada tahun anggaran 2021 sama sekali tidak dikerjakan oleh tersangka menggunakan kedua perusahaan tersebut karena tidak perintah dari Frengky Alex Muguri. 

Namun penagihan pencairan tetap dilakukan dan masuk rekening perusahaan  yaitu :

CV. Yansa. Pada tanggal 30/12/2021  masuk ke rekening CV.Yansa Sebesar Rp. 640.519.383.-  (enam ratus empat puluh juta lima ratus sembilan belas ribu tiga ratus delapan puluh tiga rupiah) .

Pada tanggal 05/01/2022 masuk tagihan  ke rekening CV.Yansa Sebesar Rp. 450.316.478.-.(empat ratus lima puluh juta tiga ratus enam belas ribu empat ratus tujuh puluh delapan rupiah) ;

CV. Komen Bangun Papua :

Pada tanggal 04/01/2022  masuk ke rekening CV.Komen Bangun Papua Sebesar Rp. 370.039.383.- ( tiga ratus tujuh puluh juta tiga puluh sembilan ribu tiga ratus delapan puluh tiga rupiah).

Bahwa tersangka  diperintah oleh Frengky Alex Muguri untuk membawa uang DP alat berat excavator sebesar Rp. 30.000.000.- (tiga puluh juta rupiah) ditambah mobilisasi alat berat ekskavator sebesar Rp. 5.000.000.- ( lima juta rupiah) dan DP. Alat Berat Doser sebesar Rp. 40.000.000.-( empat puluh juta rupiah) plus mobilisasi sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)  untuk  pekerjaan Pembersihan lahan kantor di Andai dan Pekerjaan Pemeliharaan halaman kantor Arfai tanpa adanya kontrak kerja tahun 2022, 

sedangkan alat beratnya didatangkan oleh Frengky Alex Muguri sendiri.Untuk mempercepat proses penyidikan, Tersangka ARL dilakukan penahanan di Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Manokwari di Manokwari, berdasarkan Surat Perintah Penahanan Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat Nomor: Print/R.2/Fd.1/08/2023 selama  20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 22 Agustus 2023 sampai dengan 10 September 2023. 

Akibat perbuatannya, Tersangka ARL disangka melanggar Primer: pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18 UU RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU RI No. 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana, Kapuspenkum Kejagung Menyebutkan (SUR).


No comments

Powered by Blogger.