Keris, Sebuah Karya Seni Yang Punya Nilai Senibudaya Luar Biasa.

Humas  Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djuyamto SH.MH,

Jakarta-BERITAONE.CO.ID--Saya bukan ahli keris, tapi hanya menyukai keris sebagai sebuah karya seni budaya yang luar biasa jika dilihat dari sisi estetikanya. Jadi saya melihat dan menikmati keris dari sisi keindahannya, kata Humas  Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djuyamto SH.MH, kemarin.

Dari pernyataannya itu,  maka tidak mengherankan jika  Humas yang satu ini mempunyai  beberapa koleksi keris, baik yang terpajang didinding ruang kerjanya atau   didalam  alamarinya.

Hakim Tipikor Jakarta ini menambahkan “ Jika melihat dari sisi proses pembuatan keris pusaka di mana sang empu selain melakukan proses pembuatan keris dari sisi tehnis juga melakukan proses ritual batin atau tirakat sebelum dan selama pembuatan keris.Inti pokok,  ritual batin ini tujuannya semacam doa kepada Dzat Maha Kuasa agar keris mempunyai kekuatan atau tuah dari Nya, jelas  Djuyamto SH MH.

Ditambahkan,  ada dua jenis keris yang dibuat oleh sang empu yaitu jenis keris pusaka dan jenis keris ageman. 

Keris pusaka dibuat dengan tujuan untuk piyandel ( kekuatan atau pusaka ), sedangkan keris jenis ageman dibuat semata untuk dipakai sebagai semacam perhiasan dalam acara acara adat.

Ada dasar dalil naqli yaitu Surat Al Hadid ayat 25 yang menyebutkan bahwa besi mempunyai kekuatan yang bersumber dari Allah. Di mana bahan dasar keris adalah dari berbagai jenis besi pilihan. 

Pembersihan keris, (dalam bahasa jawa disebut  ngwarangi/memandikan/membersihkan) sebenarnya tidak harus dilakukan pada tanggal 1 Suro, tergantung pemiliknya kapan saja bisa membersihkannya dengan tujuan agar tetap bersih, terawat dan tidak lekas berkarat.

Namun demikian terkait dengan ritual jamasan keris pada tanggal 1 Suro hal ini mengacu pada adat budaya yang dipercaya sebagai momen sakral.

Bagi saya pribadi, selama tujuan jamasan keris pada tanggal 1 Suro adalah untuk tujuan pelaksanaan adat budaya dan tidak untuk tujuan peng-kultusan keris, maka tidak menjadi soal, katanya Djuyamto SH.MH.

Tambahnya lagi , “Dari beberapa keris yang saya punya kebanyakan adalah jenis keris pusaka, sebagian lagi keris ageman/hiasan. Dan untuk jamasan keris, secara khusus saya minta tolong teman yang ahli keris di Solo," ujar  Djuyamto SH MH yang akrabdengan wartawan ini. (SUR)

No comments

Powered by Blogger.