LSM GRACIA Tegaskan Bukan Lembaga Preman, Bantah Tuduhan dari Karangan Bunga di Depan PIS

Keterangan foto : Sekretaris LSM GRACIA  Hisar S. Sihotang

JAKARTA, BERITAONE.CO.ID-Sekretaris Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Cinta Indonesia (GRACIA), Hisar Sabinus Sihotang, didampingi Arny Novida Hariandja dan O. Pakpahan, SH, membantah keras tudingan yang menyebut LSM GRACIA sebagai “lembaga preman”. Pernyataan tegas ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta Utara, Kamis (4/12/2025).

Hisar mengungkapkan bantahan tersebut sebagai respons atas isi tulisan dalam sejumlah karangan bunga yang dipajang di depan Gedung Penabur Intercultural School (PIS) Kelapa Gading. Karangan bunga tersebut memuat pesan yang dinilai menyudutkan dan mengkambinghitamkan pihak-pihak tertentu, termasuk LSM GRACIA.



Kami tidak terima oknum polisi, oknum tentara serta LSM & preman di sekolah kami. Ingat ini sekolah.”

“Cabut izin LBH & LSM OTS Bully! Ini negara hukum! Jangan memainkan hukum untuk menindas guru-guru kami & merusak reputasi Kepsek & PIS.”

Menurut Hisar, Arny, dan Pakpahan, pemasangan karangan bunga tersebut dilakukan pada waktu subuh dan sebagian menghilang beberapa saat kemudian. “Ini janggal dan aneh. Permasalahan sepele dibesar-besarkan dan diarahkan untuk menyudutkan LSM GRACIA,” ujar Hisar.

Hisar menjelaskan bahwa pihaknya sebelumnya melayangkan surat permohonan klarifikasi kepada PIS Kelapa Gading terkait dugaan hoaks, fitnah, dan bullying yang melibatkan murid-murid Sekolah Dasar. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut dilakukan demi memastikan tidak adanya diskriminasi di lingkungan sekolah.

“Semua murid harus diperlakukan sama. Jika ada masalah antar-murid, itu seharusnya diselesaikan antara sekolah dan orangtua. Jangan ada penyalahgunaan kewenangan dari orangtua murid,” tegasnya.

Hisar menyebut adanya dugaan pemutarbalikan fakta oleh salah satu orangtua murid, bahkan hingga membawa-bawa jabatan sebagai jaksa. Ia menilai hal ini memicu konflik, memperuncing hubungan antar-orangtua, hingga memunculkan isu pemindahan salah satu murid oleh Sudin Pendidikan Jakarta Utara—isu yang langsung dibantah oleh pihak Sudin.

Hisar mengungkap bahwa dugaan rekayasa dan intervensi oknum tertentu mendorong pihaknya bersurat ke Kejaksaan Agung, Komisi III DPR RI, dan sejumlah lembaga pemerintah lainnya.

“Sesuai nama kami, GRACIA—Gerakan Cinta Indonesia—kami ingin melindungi anak-anak dan memastikan pendidikan berjalan dengan benar. Bila ada oknum yang mengganggu proses belajar demi ego pribadi, LSM GRACIA akan tampil dan mencegahnya sekeras-kerasnya,” tegas Hisar.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Sekolah PIS yang dimintai tanggapannya terkait polemik karangan bunga memilih untuk tidak memberikan penjelasan. (SUR)

No comments

Powered by Blogger.