Disebut Proyek Siluman, Suami Kepsek SDN 75 Kebakaran Jenggot


PRABUMULIH, BERITA –ONE-COM- Tak terima pembangunan ruang kelas baru (RKB) SDN 75 Prabumulih disebut Proyek Siluman,Suami Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 75 Amirudin  merasa kebakaran jenggot. Dirinya merasa tak terima disebut proyek siluman setelah membaca berita lewat internet. Bahkan dirinya agak keberatan menerima kehadiran posmetroprabu.com dan berita – one.com saat ditemui dikediamannya desa Tanjung Telang Prabumulih Barat Kota Prabumulih.
Ia terpaksa ditemui di kediamannya saat portal ini berkunjung ke SDN 75 Kepseknya tidak berada di sekolah. Beberapa kali posmetro prabu dan berita – one.com  melakukan tinjauan proyek pembangunan RKB di SDN 75, hal yang sama selalu didapatkan meskipun waktu kunjungan tersebut masih menunjukkan pukul 09.30 wib. Parahnya lagi, tidak satupun diantara pegawai atau tenaga pendidik di Sekolahan ini yang menyimpan nomor ponsel Kepseknya.

Dengan demikian, informasi mengenai sumber dana proyek pun sangat sulit didapatkan. Selain tidak memiliki plang papan nama proyek sebagaimana yang telah diatur dalam kepres nomor 80 tahun 2003, yang menyebutkan seluruh proyek yang menggunakan dana pemerintah wajib mencantumkan plang papan proyek, juga para pekerja baik itu pengawasnya mengaku tidak tahu asal sumber dana pelaksanaan pembangunan tersebut.


Dengan Sedikit membutuhkan perjuangan ditambah bertanya-tanya kepada warga sekitar, akhirnya posmetro prabu dapat bertemu dengan Nuraini Kepsek SDN 75. Ia sedang mengasuh balita sambil bercengkrama dengan tetangga di dekat sebuah warung yang tidak jauh dari kediamannya di desa tersebut. 

Apa tidak terima ditemui di tempat ramai atau ada hal lain menyangkut pemberitaan sebelumnya terlihat dari mimik wajah dan repon tidak mengenakan yang ditunjukan oleh Kepsek ini. "Saya baru saja baca berita dari internet menyebutkan proyek pembangunan RKB SDN 75 Proyek Siluman. Kalau mau tahu yang sebenarnya ayo" ujarnya usai portal ini memperkenalkan diri.

Dengan berat hati ia pun mengajak portal ini ke kediamannya. Sayangnya penyambutan yang tidak diprediksi pun terjadi. Nada kasar dari dalam rumah yang belakangan diketahui adalah Suami Nuarani terdengar. Silahkanlah beritakan gak masalah, ujar Amirudin suami Kepsek SDN 75 dengan nada mengancam.

Dalam perdebatan tersebut, Amiruddin mengaku jika keseluruhan dokumen proyek pembangunan RKB, Mushalla, 8 buah Kamar Mandi dan rehab RKB semuanya lengkap termasuk papan plang proyek. Ia beralasan, papan plang proyek tidak ditemukan di lokasi pekerjaan lantaran belum sempat memasangnya.

Bahkan ia juga melarang isterinya berkomentar dengan alasan takut direkam oleh wartawan. "Sudahlah kau idak usah ngomong agek direkam wong ini" timpalnya memotong pembicaraan kepsek dengan bahasa lokal saat memberi penjelasan. Nuraini pun keluar ke teras dan meninggalkan wawancara.

Meski sempat berdebat, informasi besaran dana yang dikucurkan untuk proyek pembangunan 2 RKB, 1 Mushalla, 8 kamar mandi dan 3 rehab ruang kelas SDN 75 juga tidak didapat. Saat ditanya berapa besaran dana untuk proyek tersebut Amirudin mengaku tidak tahu.


Soal sumber dana ia mengaku berasal dari dana APBN yakni program revitalisasi gedung sekolah tahun 2015. Menurutnya, proyek dikerjakan dengan swakelola. Namun sangat disayangkan proyek swakelola ini tidak diketahui oleh Pemerintah melalui Komisi I DPRD Kota Prabumulih.

Bahkan Prosedur Swakelola pun dilabrak oleh pihak sekolah. Menurut Pasal 26 ayat (3) Perpres Nomor 54 Tahun 2010, Prosedur swakelola meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, penyerahan, pelaporan dan pertanggungjawaban pekerjaan. Diman proyek yang dikerjakan secara swakelola juga harus melibatkan warga sekitar. Sementara menurut Amiruddin tukang yang mengerjakan proyek tersebut berasal dari Pendopo Kabupaten Pali.

Mengendus adanya yang tidak beres dengan pelaksanaan proyek berdasarkan nada suara Amiruddin yang mengaku pernah jadi wartawan, posmetro prabu mencoba melakukan penyelidikan. Dimana berdasarkan informasi dari beberapa warga sekitar menyebutkan bahwa pelaksana proyek diduga adalah Amirudin. Warga sekitar mengungkapkan bahwa Amirudin kerap berada di lokasi proyek. Dan beberapa kali juga ia pernah ditemukan mengantar keperluan bahan bangunan ke sekolahan.(red)

No comments

Powered by Blogger.