Duek Pakat Kakao Aceh, Dihadiri Wakil Bupati Bireuen

Wakil Bupati (Wabup) Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani, SH., M.Si
BIREUEN,BERITA-ONE.COM-Bupati Bireuen.H.Saifannur.S.Sos melalui Wakil Bupati (Wabup) Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani, SH., M.Si. membuka kegiatan Duek Pakat Kakao Aceh V, Selasa (24/10/2017) di Gampong Bale Panah, Kecamatan Juli.

Kegiatan yang digelar Forum Kakao Aceh ini, mengangkat tema, Penguatan kelembagaan untuk mewujudkan desa mandiri benih kakao yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Wakil Bupati Bireuen ,Muzakkar A Gani mengatakan, kegiatan ini, memberikan gambaran pentingnya pertukaran informasi dari semua lini, baik dari hulu sampai hilir sehingga membentuk suatu kesepahaman dalam mengambil kebijakan. Serta dapat menjadikan kakao sebagai salah satu hasil pertanian/perkebunan primadona yang memiliki nilai jual yang tinggi.

“Untuk itu butuh dukungan dari semua pihak yang  terlibat dalam upaya meningkatkan hal tersebut,” kata Muzakkar A Gani.

Harapan Ke depan, kakao di Kabupaten Bireuen  dapat memberikan nilai potensial yang lebih. Untuk mempertahankan produksi bagi kakao lagi berkelanjutan diperlukan pengembangan kakao.

“Peremajaan kakao rakyat, rehabilitasi, strategi, serta pemeliharaan tanaman kakao dengan strategi yang dampaknya dapat langsung dirasakan  oleh petani,” dengan begitu ekonomi masyarakat dengan sendirinya bisa meningkat.

Sementara Ketua Forum Kakau Aceh Teuku Zulkarnaen, Ph.D mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh dinas pertanian Bireuen,turut hadir kadis  Ir.Alie Basyah,Kabid perkebunan Ir.Mawardi.dan lembaga terkait dengan program kakao dan sejumlah petani kakao dari 13 Kabupaten/Kota penghasil kakao di Aceh.

Yaitu dari Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Gayo Lues dan Aceh Barat Daya.

“Pemerintah telah menetapkan empat kabupaten di Aceh penghasil kakao mendukung tercapainya program pemerintah, yakni Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Aceh Timur dan Aceh Tenggara,’ seperti ucapan Teuku Zulkarnaen.

Untuk mendukung capaian program pemerintah 2018 setiap desa, kata Teuku Zulkarnaen, diharapkan tidak ada lagi benih gelondongan, dan benih yang dipakai adalah benih yang dapat dipertanggung jawabkan.

“Petani kita sekarang ini, sudah bisa proteksi yang mana bibit berkualitas dan tidak berkualitas,” kata Ketua Forum Kakau Aceh ini.jadi mereka juga meminta bagi setiap SKPD "harus jujur".supaya masyarakat petani kakao bisa bangkit.(Hen).

No comments

Powered by Blogger.