Sebanyak 40 Wartawan dan Warga Tanjung Raman Sepakat Menolak Angkutan Batu Bara Melintas di Jalan Lingkar
PRABUMULIH, BERITAONE. CO. ID– Mobilitas angkutan batu bara yang melintasi Kota Prabumulih, khususnya di Jalan Lingkar Timur dari arah Tugu Nanas menuju pintu Tol Prabumulih-Indralaya, menimbulkan keresahan warga.
Pasalnya, jalan yang sebelumnya rusak dan baru saja diperbaiki oleh Pemerintah Kota Prabumulih—tanpa kontribusi dari pihak perusahaan tambang—dikhawatirkan kembali mengalami kerusakan akibat dilalui angkutan berat tersebut.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap aset daerah, warga sekitar, terutama dari kawasan Tanjung Raman, turut berjaga di malam hari untuk memantau dan mencegah truk batu bara melintas. Bahkan, puluhan wartawan lokal juga turut serta dalam aksi tersebut.
“Sudah dua malam kami berjaga di simpang empat Tanjung Raman. Kami sepakat menjaga jalan lingkar ini karena sangat penting untuk kelancaran akses ekonomi warga. Kalau jalan ini rusak lagi seperti tiga tahun lalu, kami yang susah,” ujar seorang warga Tanjung Raman saat ditemui, Kamis malam (8/5/2025).
Di sisi lain, keresahan juga muncul dari kalangan jurnalis. Seorang wartawan lokal mengungkapkan kekecewaannya atas ulah oknum ormas pendatang yang diduga mencatut nama media demi keuntungan pribadi.
Sebelumnya dia ajak media untuk menolak angkutan batu bara, sekarang malah menjual nama kami untuk memuluskan jalur mereka. Ini jelas merugikan kami sebagai wartawan,” ujarnya kesal.
Sebanyak 40 wartawan dan sejumlah warga Tanjung Raman telah sepakat untuk menolak tegas angkutan batu bara melintas di jalan lingkar tersebut. Jika nekat, mereka menyatakan siap berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mengambil tindakan tegas.
“Kita siap memutarbalikkan kendaraan yang mencoba melintas, dan tidak akan segan mengamankan kendaraan tersebut bersama pihak berwajib,” tegas mereka.
Aksi ini menjadi bentuk nyata sinergi antara warga dan insan pers dalam menjaga infrastruktur publik demi kepentingan bersama.
No comments