Pemkot Sulit Kendalikan Harga Sembako

PRABUMULIH, B1 - Harga Sembako yang tidak juga turun Pasca penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), ternyata membuat masyarakat mengeluh, dan berharap kepada pemerintah, agar harga sembako juga secepatnya turun seperti sediakala, sebelum kenaikan BBM.

Namun harapan masyarakat tersebut, sulit direalisasikan oleh Pemerintah Kota Prabumulih, hal itu dikarenakkan Pemkot Prabumulih, tidak bisa memaksakan kehendaknya agar para pedagang sembako tersebut mau menurunkan harga sembakonya, demikian diungkapkan oleh Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM, kepada sejumlah wartawan, selasa (20/1).

Menurut Wako, bahwa Pemkot sulit mengendalikan harga sembako, karena hal tersebut, hak dari para pedagang atau pihak swasta, "Kita tentu saja tidak bisa memaksakan kehendak, agar para pedagang mau menurunkan harganya, mereka punya hak berdagang dengan harga berapapun, tinggala lagi pembeli mau membeli barang pedagang itu atau tidak,"Ungkapnya.

Ridho Yahya juga menerangkan bahwa saat ini pemerintah hanya bersifat menghimbau agar para pedagang tersebut, mau menurunkan harga sembako disesuaikan dengan harga BBM sekarang, "Tetapi tentu saja hal tersebut masih berpulang ke para pedagang itu sendiri, mau atau tidak, tapi bila itu instansi pemerintah kita bisa mengendalikannya, seperti halnya beras dari Pihak Dolog,"Terangnya.

Disinggung ketika ditanyakan, agar pemerintah Kota Prabumulih, untuk sering mengadakkan operasi pasar murah, "Kalo operasi pasar murah, itu tidak terlalu membantu, karena sifatnya sesekali,jadi sekarang, agar kedepannya Pemerintah Pusat, tidak serta merta mau menaikan harga BBM, tetapi lihat juga dampaknya kepada masyarakat bila BBM itu dinaikan, karena bila naik, harga-harga juga akan naik, walau harga BBM turun lagi, harga tak akan turun lagi,"Tukas orang nomor satu di Prabumulih ini.

No comments

Powered by Blogger.