Bajak Laut Selat Malaka Digelandang Ke PN Jakpus
![]() |
Tiga bajak laut, Albert Sinaga, Herdin dan Asep. |
JAKARTA-BERITA-ONE.COM-Bajak
laut Hardin alias Topan, dan sejumlah anak buahnya yang melakukan
pembajakan kapal asing bermuatan minyak hitam di selat Malaka, kini
mulai diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN. Jakpus)Rabu 13 Juli 2016.
Jaksa menjerat mereka dengan pasal 438 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 55
ke-1 AKUHP.
Dalam sidang yang diketuai oleh
majelis hakim Ibnu B Widodo SH tersebut, Jaksa Melani SH dalam dakwaannya
mengatakan, sekitar bulan Agustus 20015 ,kapal MT Khariama 9 milik
perusahaan yang dikendalikan Eva Novensia K SH,(disidang terpisah) dengan
nahkoda Hardin alias topan beserta anak buahnya, Albert Sinaga
(chief officer), Asep Gunawan (kepala mesin) serta sekitar 10 orang
lainnya sedang berlabuh dipelabuhan Batu Ampar,Batam. Tiba-tiba didatangi
Oky alias Panjul dkk dengan menggunakan perahu tempel. Dan pada saat itu
pula perahu dengan.9 orang penumpangnya (semua.perampok) dinaikan ke MT
Karisma 9. Tidak lama kemudian Eva melalui telepon memerintahkan kepada Hardin
alias Topan
untuk berlayar menuju Selat Malaka dengan tujuan merpok. Sebelum melalukan aksinya , Sang Nakoda merampas semua HP milik para ABK kapal MT Karisma 9, agar tidak bisa berkomunikasi.
untuk berlayar menuju Selat Malaka dengan tujuan merpok. Sebelum melalukan aksinya , Sang Nakoda merampas semua HP milik para ABK kapal MT Karisma 9, agar tidak bisa berkomunikasi.
Pada 8 Agustus Sang makoda MT Karisma 9
Hardin, melihat adanya kapal MT Joaquim berbendera Singapura sedang berada di
selat Malaka, Malaysia. Atas perintah Oky alias Panjul dkk, MT Karisma 9
mengikutinya. Pada sekitar Jarak sekitar 1NM, perahu milik Oky yang ada
diatas kapal MT Karisma 9 diturunkan, yang selanjutnya dengan 8 anak buahnya
yang bersenjata pistol dan parang mendekati kapal MT Joaquim
untuk dirampok.
Melalu radio/HT dengan cenel 73, Hardin, nahkoda kapal MT Karisma 9, memerintahkan kepada Oky untuk merapat kesasaran .Asep Gunawan mengkoordinator ABK kapal MT Karisma 9 untuk memindahkan muatan dengan cara crane kapal MT Joaquim mengangkat selangnya untuk diarahkan ke pipa penghubung yang fungsinya memindahkan muatan kapal asing tersebut ke kapal MT Karisma 9. Dengan cara ini minyak hitam sebanyak 2.900 kilo liter dalam waktu yang relatip singkat sudah dapat dipindahkan. Langkah selanjutnya pipa hidrolik dan membuka baut governor mesin kapal yang dirampok itu, tujuannya agar kapal tidak dapat berlayar lagi.
Selanjutnya, sekitar 10 Agustus, kapal
perampok meninggalkan kapal berbendera Singapora yang
naas ini menuju EOPL, dan setelah sampai di sekitar perairan Tanjung Balai
Karun, dan ketika berada di selat Durin ,dekat pulau
Brahala Hardin menilpon Eva kalau kapal MT Kharisma 9 ada muatan
minyak hitam sebanyak 2.900 KL yang berasal dari kelompok Oky atau kapal
MT Joaquim. Pada saat itu pula Eva memerintahkan kepada Herdin untuk melalukan
perjalanan ke pulau Jawa guna lego kangkar, sambil menunggu instruksi lebih
lanjut sampai ada kapal yang menyangkut muatan di kapal MT Karisma
9, yaitu minyak hitam. Dan pada sekitar pertengahan Agustus kapal MT Patria
Jaya 1 mengambil muatan minyak hitam tersebut sebanyak dua kali
dengam jumlah 2.200 KL.
Setelah tangki kapal yang di rampok itu kosong,
atas perintah Evi, cerobong kapal MT Karisma 9 diganti warna, yang semula merah
menjadi biru, dan memotong contener yang ada dibagian belakang. Lalu
nama kapal MT Karisma 9 diganti memjadi Antela.
Setelah muatan minyak hitam dipindahlan semua
dari kapal MTKarisma 9, semua ABK pulang dengan kapal Hartadika 2,
dan 4 September sudah sampai di pelabuhan Merak, Banten. Rupanya, hanya sampai
disini petualangan mereka, karena ditangkap pihak Komando Armada Barat (
Koarmabar).(SUR).
No comments